Satwa Langka Unik: Hiu Bersinar dalam Gelap

Tekno, Florida - Ilmuwan asal Florida Atlantic University, Amerika Serikat, berhasil mengungkap Fosil Satwa Langka Ini Punya Tameng di Punggungnya

"Banyak keragaman hayati masih belum dikenal manusia, termasuk hiu langka ini," tulis tim dalam jurnal berjudul "Etmopterus lailae sp. nov., a new lanternshark (Squaliformes: Etmopteridae) from the Northwestern Hawaiian Islands" itu.

Studi tentang hiu ini, tulis tim dalam jurnal, masih sangat minim. Musababnya, ukuran dan tempat tinggal yang sangat dalam. E. lailae ini jarang terlihat dan tidak memiliki akses semudah hiu lain.

Baca: MUI Bengkulu Bekali Para Khatib Upaya Penyelamatan Satwa Langka

E. lailae pertama kali ditemukan pada 2000. Namun, setelah itu tidak ada laporan yang menyatakan temuan spesimen lain yang masih hidup.

Saat itu, Stephen Kajiura, pakar biologi dari Florida Atlantic University, telah mengidentifikasi bahwa hiu lentera ini merupakan spesies berbeda. Walhasil, dia dan timnya terpaksa meneliti ulang dan membandingkannya dengan spesimen hiu lain di berbagai museum.

"Terbukti bahwa hiu ini spesies baru," kata dia, seperti dikutip dari laman IFL Science. Kajiura menjelaskan, E. lailae memiliki kepala yang unik. Moncongnya berisi organ penciuman yang terlalu besar untuk tubuhnya, tapi memberikannya kemampuan mengendus yang andal. Indera ini digunakan untuk berburu di dasar laut yang gelap.

Baca: Perdagangan Satwa Langka Dibongkar, Ada Penyu dan Harimau

E. lailae tidak punya sisik di bawah moncong seperti halnya genus Etmopterus lainnya. "Giginya juga sedikit dan fisiologi tulang belakangnya juga berbeda." tulis tim dalam jurnal.

Spesies ini juga bisa dikenali dari tanda panggul ventra ke depan dan ke belakang. Namun, Kajiura dan mengetahui secara pasti fungsi lentera di bagian perutnya. Ada beberapa dugaan: pancingan mencari mangsa, menarik perhatian pasangan, dan kamuflase.

Baca: Transaksi Satwa Langka Via Facebook Digagalkan

Simak berita menarik lainnya tentang satwa langka hanya di kanal Tekno Tempo.co.

ZOOTAXA | IFL SCIENCE | AMRI MAHBUB

expand_less