Metro, Jakarta - Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Teuku Iskandar mengatakan akan mempercepat pembangunan National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) atau tanggul laut raksasa agar bisa selesai pada 2018. Untuk itu, BBWSCC membutuhkan lahan untuk penyiapan rumah polder (rumah pompa) di Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara.
Iskandar mengatakan ada masyarakat menghuni di daerah Muara Cakung Drain, Jakarta Utara, yang akan dijadikan lokasi rumah pompa seluas lima hektare. Selain permukiman, ada lahan krematorium dan aktivitas tempat usaha pemotongan besi tua di lahan yang akan dibebaskan itu.
"Itu nanti akan kami minta untuk dilakukan pemindahan warga ke rusunawa (rumah susun sederhana sewa)," ujar Iskandar di Balai Kota Jakarta, Rabu, 30 Agustus 2017.
Baca: Imbas Proyek Tanggul Laut, Pemerintah Bikin Dermaga Terapung
Iskandar menyebutkan setidaknya 148 kepala keluarga terdampak untuk pembangunan tanggul laut. Mereka dianggap telah menduduki tanah negara seluas 1,9 hektare. Menurut Iskandar, mereka yang terdampak sudah disediakan rumah susun di Marunda, Cakung Barat, dan lokasi sekitarnya.
Kepala Dinas Sumber Daya Air Teguh Hendarwan mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 58 miliar dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2017 untuk pembebasan lahan tanggul laut. Menurut Teguh, pihaknya juga telah memberikan sosialisasi kepada warga setempat.
"Sosialisasi sudah dilakukan saat kunjungan, pada hari itu pun dilakukan sosialisasi terhadap pemilik dan RT/RW kepada pemilik yang mengklaim," kata Teguh.
Baca: Pembangunan Tanggul Laut Jakarta Tahap II Selesai 2018
Wali Kota Jakarta Utara Husein Murad mengatakan pihaknya sedang mendata warga setempat, khususnya ber-KTP DKI Jakarta, yang terkena dampak. Menurut dia, mereka akan dipindahkan ke rusunawa terdekat, yaitu Rusunawa Marunda. Namun, sampai saat ini Husein belum memastikan apakah lokasi tersebut cukup menampung warga relokasi.
"Pada prinsipnya kita akan pindahkan mereka supaya mereka lebih nyaman hidupnya, lebih baik," ujar Husein.
Husein menuturkan pihaknya sudah mensosialisasikan penertiban terkait percepatan proyek tanggul laut sejak jauh-jauh hari. Menurut Husein, kebanyakan dari mereka tidak ingin direlokasi di tempat yang jauh. Pasalnya, kehidupan mereka sangat bergantung kelautan. Untuk penertiban kali ini, Husein menargetkan September sudah rampung.
LARISSA HUDA