Nasional, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengungkapkan bahwa pemerintah berencana menyusun kurikulum baru sebagai pengganti Nilai Matematika Nol, Sekolah Beralasan Pakai Kurikulum 2013
Menurut Muhadjir, kurikulum baru ini tidak akan jauh berbeda dibandingkan Kurikulum 2013. Malah, kata dia, kurikulum baru yang tengah ditata ini merupakan pengembangan dari kurikulum lama. Yang membedakannya adalah masalah fleksibilitas dan kejuruan.
Harapannya, kata Muhadjir, kurikulum baru bisa lebih mudah disesuaikan dengan kebutuhan pasar atau dunia kerja. Sebagai catatan, Kurikulum 2013 menyorot pada perampingan dan penambahan materi ajar. Materi yang dirampingkan, seperti Bahasa Indonesia, IPS, dan PPKN.
Sedangkan materi yang ditambah adalah Matematika yang mengacu pada standar internasional seperti PISA. "Misalnya begini, jurusan elektronika itu kan terlalu luas. Nah, maunya Presiden Joko Widodo itu lebih spesifik lagi agar proses belajar mengajar merespon kebutuhan pasar yang terus berubah," ujar Muhadjir.
Muhadjir tak menjelaskan lebih lanjut apa pengembangan lainnya dari Kurikulum 2013. Ia hanya menyatakan bahwa kurikulum ini akan berdampak menyeluruh.
ISTMAN MP