Tekno, Berlin - Mimpi perusahaan Jerman, Volocopter, untuk menciptakan transportasi udara pribadi telah maju selangkah saat perusahaan Selasa lalu mengumumkan telah menerima investasi US$ 30 juta atau sekitar Rp 400 miliar yang dipimpin oleh raksasa otomotif Eropa, Daimler.
Baca: Bosch dan Daimler Uji Coba Parkir Swakemudi
Pengusaha Jerman Lukasz Gadowski juga ikut berpartisipasi dalam pendanaan itu. Volocopter mengatakan akan menggunakan uang itu untuk pembangunan berkelanjutan taksi terbangnya, atau kendaraan listrik yang lepas landas dan mendarat secara vertikal (eVTOL).
Perusahaan berharap pesawat itu, yang bisa membawa dua orang, akan memainkan peran penting dalam memperbarui transportasi perkotaan.
"Komitmen keuangan yang kuat dari investor baru kami adalah sinyal, serta bukti keyakinan akan pasar baru yang berkembang untuk VTOL yang akan digunakan sebagai taksi udara pribadi," kata Florian Reuter, managing director Volocopter dalam sebuah pernyataan.
"Kami sengaja mencari campuran investor dengan latar belakang strategis dan kewirausahaan dan mampu mengimplementasikan ini secara sempurna dengan Daimler dan Lukasz Gadowski," tambahnya.
Volocopter mengatakan misinya adalah untuk "membuat impian terbang setiap manusia menjadi kenyataan dan untuk membantu kota-kota modern mengatasi peningkatan masalah mobilitas mereka."
Volocopter baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka akan memulai demonstrasi taksi terbang otonomnya di Dubai pada kuartal keempat tahun ini.
Baca: Daimler Akan Tarik 3 Juta Unit Mercedes Bermesin Diesel di Eropa
Volocopter mengatakan Daimler adalah mitra strategis yang baik karena juga menggarap kendaraan otonom dan listrik. Perusahaan berharap Gadowski akan memberi nasihat soal bagaimana meningkatkan skala saat bergerak menuju peluncuran taksi terbang itu.
VENTUREBEAT | ERWIN Z