Tekno, San Francisco - CEO Apple Tim Cook telah meraup US$ 89,6 juta (Rp 1,2 triliun) yang merupakan bagian dari kesepakatan 10 tahun yang dia teken sebagai insentif untuk mempertahankan pembuat iPhone itu di garis depan industri teknologi setelah dia mengambil alih kendali pada tahun 2011 dari pendiri perusahaan Steve Jobs.
Baca: Tim Cook Tak Berminat Kawinkan Mac dengan iPad?
Razeki nomplok itu yang dirinci dalam peraturan Senin berasal dari 560.000 saham Apple yang terjual selama sepekan terakhir.
Cook menerima setengah penghargaan itu karena saham Apple memberi imbalan ke pemegang saham di posisi tiga teratas indeks Standard & Poor's 500 selama tiga tahun terakhir. Dia mendapat 280.000 saham lainnya karena bertahan di pekerjaannya.
Apple menyisihkan lebih dari 291.000 saham yang dijual seharga US$ 46,4 juta untuk menutupi tagihan pajak Cook.
Paket saham yang diberikan kepada Cook pada 2011 pada awalnya bernilai US$ 376 juta, namun sekarang harganya jauh lebih mahal karena saham Apple telah meningkat enam kali lipat sejak dia menandatangani kesepakatan tersebut.
Cook masih mengantre untuk menerima 2,94 juta saham Apple saat ini senilai US$ 479 juta, berdasarkan harga penutupan Selasa sebesar US$ 162,91. Kenaikan tersebut telah menjadikan Apple sebagai perusahaan paling berharga di dunia, terutama berkat popularitas iPhone yang diperkenalkan sepuluh tahun lalu di bawah kepemimpinan Jobs.
Selama dia tetap menjadi CEO, Cook akan menerima 560.000 saham setiap tahunnya mulai Agustus 2018 sampai Agustus 2020. Dia kemudian akan mendapatkan 1,16 juta saham pada Agustus 2021 sebagai pembayaran terakhir di bawah kontrak CEO.
Baca: Tim Cook: Pengguna Apple Music Capai Jutaan Pendengar
Tim Cook mengatakan kepada majalah Fortune pada tahun 2015 bahwa ia bermaksud memberikan sebagian besar kekayaan yang ia dapatkan di Apple.
AP | ERWIN Z