Ketika Jazz Berpadu Suasana Desa di Ubud Jazz Village Festival

Seleb, Ubud - Pianis Steve Barry seolah menyihir ratusan penonton Julian Banks Jadi Pembuka Ubud Village Jazz Festival 2017

"Jazz menjadi pemersatu. Bali cocok untuk musik jazz," kata Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Kementerian Pariwisata Raseno Arya seusai pemukulan gong menandai pembukaan Ubud Village Jazz Festival, Jumat, 11 Agustus 2017.

Ia menambahkan kehadiran musikus dari berbagai negara memiliki dampak yang bagus untuk perkembangan jazz di Bali. "Jazz menyerap suasana alam di Ubud," ujar Perwakilan dari keluarga Puri Ubud, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati.

Menurut dia suasana pedesaan di Ubud mampu memadukan tradisi, budaya, dan modern. "Penghayatan jazz mengajak penonton menikmati pesan kedamaian," tuturnya.

Di hari pertama tampak kunjungan wisatawan mancanegara sangat banyak. "Bulan Agustus ini high season, banyak wisatawan yang datang. Ini festival yang membawa misi idealisme musik jazz," ujar Direktur Ubud Village Jazz Festival Anom Wijaya Darsana.

Menurut dia, di hari pertama Ubud Village Jazz Festival, antusiasme pengunjung berpadu dengan para musikus yang tampil. Adapun musikus jazz yang menyedot perhatian saat pementasan malam, yaitu Glen Buschmann Jazz Academy Big Band. Panitia Ubud Village Jazz Festival Astrid Sulaiman sempat didapuk untuk bermain
piano di atas panggung bersama grup asal Jerman itu.

"Antusias mereka datang sendiri dari Jerman 22 orang mendukung festival ini. Kami hanya mengakomodir," katanya.

Anom menjelaskan tiga panggung Ubud Village Jazz Festival yang disediakan, yaitu Padi, Giri, dan Subak menyesuaikan dengan karakteristik musikus yang tampil. Panggung Padi dan Giri terletak di pusat acara. "Panggung Subak ada kuartet dan trio," tuturnya.

BRAM SETIAWAN

expand_less