Chat Porno Guru di Jakarta Utara, Polda Koordinasi dengan KPAI

Metro, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya akan berkoordinasi dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dalam menangani kasus chat berbau pornografi yang dilakukan oleh seorang guru Bahasa Inggris di salah satu sekolah menengah atas (SMA) swasta di Jakarta Utara.

Pelakunya, TS, 24 tahun, telah ditangkap Sub Direktorat Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. "Karena korban masih anak-anak, tentunya kami koordinasi dengan KPAI untuk membahas langkah-langkah penanganan dan ke depannya," ujar Kepala Subdit Jatanras Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Hendy F Kurniawan, saat dikonfirmasi, Sabtu, 12 Agustus 2017. 

Baca: Kirim Chat Pornografi ke Murid, Guru di Jakarta Utara Ditangkap

Menurut Hendy, ada empat siswi SMA yang menjadi korban chat porno TTS. Pria yang tinggal di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, itu sehari-harinya merupakan guru bahasa Inggris dan wali kelas di salah satu kelas 3 di sana.

Saat ketahuan mengirimi chat berbau pornografi, masyarakat langsung melaporkan TS ke Polda Metro Jaya pada 10 Agustus 2017. Pada hari yang sama, pukul 15.00 WIB, Tri diciduk di sekolah tempatnya mengajar. 

Polisi langsung menangkap TS, kata Hendy, pihak di Jakarta Utara pernah punya pengalaman buruk dengan kasus serupa. “Sehingga kami akan dalami apakah sudah ada siswi atau siswa yang menjadi korban perilaku asusila sebelumnya, pendalaman siswa-siswi lain yang menjadi korban chat porno, serta tindakan pencegahan perilaku menyimpang lainnya," kata Hendy. 

Dari pengakuan pelaku TS, Hendy menambahkan, chat tersebut dilakukan di aplikasi komunikasi Line. Selain menyampaikan chat berbau pornografi, TS juga mengirim dua gambar porno yang ia dapat dari mesin pencari google.

Baca juga: Kapolda: Pemeriksaan Kasus Pornografi Rizieq FPI Jalan Terus

 Hendy mengatakan, masih akan mendalami kasus ini untuk memastikan langkah lanjutannya. "Apabila dalam perkembangan penyidikan ada korban yang mendapat perilaku menyimpang, maka kami berikan trauma healing," kata Hendy. 

EGI ADYATAMA 

 

expand_less