Dunia, Kabul - Kepolisian Afganistan, Rabu, 2 Agustus 2017, melancarkan operasi pencarian terhadap penanggung jawab ledakan bom di masjid Syiah, Selasa, 1 Agustus 2017, yang menewaskan sedikitnya 30 orang dan melukai 63 korban lainnya.
Hingga saat ini belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan barbar tersebut. Taliban, kelompok perlawanan terhadap pemerintah, menyatakan tidak terlibat dalam aksi itu.
"Kami tidak bertanggung jawanb terhadap serangan mematikan itu," kata juru bicara Taliban Afganistan, Qari Yousaf Ahmadi.
Baca: Peringati Asyura, 14 Pengikut Syiah Afganistan Ditembak
Serangan yang dilancarkan pada saat umat muslim salat isya sekitar pukul 20.00 waktu setempat tersebut mengakibatkan sedikitnya 30 orang tewas.
"Penyerang membuka tembakan ke para jamaah yang sedang salat selama lima menit. Ketika peluru habis, mereka melemparkan granat tangan disusul sebuah ledakan kuat," kata salah seorang korban selamat.
Polisi setempat mengatakan, serangan mematikan itu dilakukan lebih dari satu orang, meskipun belum ada yang mengaku bertanggung jawab termasuk Taliban.
Secara tradisional, Afganistan tidak memiliki konflik sektarian seperti yang terjadi di Suriah atau Irak. Namun, belakangan, milisi garis keras Sunni dari cabang ISIS berkali-kali melakukan serangan terhadap minoritas Syiah.
TIMES LIVE | AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN